CheonSa GaTeon Neo

Standar
 Cast : Park ChanYeol
Arin Jung
Etc.

Rating : T
Genre : Romance, sad
Intro

THIS STORY IS MINE. DO NOT COPY.

Malaikat, sosok ciptaan Tuhan yang sangat mulia. Tanpa dosa dan memiliki keindahan hati yang tak terlampaui. Beruntung, aku mendapatkan satu, dan dia malaikatku.
-Park ChanYeol

Mataku tidak lepas darinya, memandang melalui monitor backstage. Dengan serius memandang wajahnya yang tersenyum cerah.

Dia fokusku. Pusat dari apa yang kurasakan detik ini. Bergerak lincah bagai anak domba dan tersenyum juga tertawa bagai matahari di film teletubies. Bahkan dia terlihat begitu bersinar di antara yang lain.

Sebuah tepukan mendarat di bahu kananku. Oh SeHun, ikut berdiri menyaksikan betapa menakjubkannya pujaan hatiku.

“Semakin dilihat, semakin menarik” SeHun berdecak kagum, berdesis kemudian.

Aku masih tersenyum. Penuh rasa bangga.

“Haruskah aku mengajaknya kencan?”

Tanganku tergerak memberi sebuah tamparan di belakang kepalanya. “Sialan!” Desisku.

SeHun hanya tertawa puas. Ia selalu begitu. Meledek ketidak mampuanku untuk memilik gadis itu. Arin Jung namanya. Gadis blasteran Indo-Korea-Tiongkok. Pihak agensi menemukannya di Gangnam. Saat dirinya tengah hangout dengan teman-temannya.

Pilihan tepat, menurutku.

“Hyung!” SeHun mengapit kedua telapak tangannya di pipiku.

“Kau pucat!”

Wajahku berpaling cepat. Berusaha menghindari SeHun.

“Karena belum make up, bodoh” “Tidak, ChanYeol. Kau sakit?” Kulihat dia merengut. Membuktikan keseriusannya. Ya, aku tahu dia benar dan aku percaya. Tapi aku masih berusaha untuk menjadi baik-baik saja. Walaupun aku tahu itu bodoh.

“Aku baik-baik saja. Mengerti?”

Langkahku kini beralih menuju ruang make up. Setelah sebelumnya melarikan diri hanya untuk melihat gadis itu tampil.

Kepalaku sedikit pusing. Melihat jadwalku yang penuh, kurasa itu akibatnya. Bahkan sebelumnya aku pulang-pergi Cina-Korea. Pantas aku begini, bukan?

Aku butuh istirahat. Mungkin terlelap di bahu Arin adalah hal terindah, yang mampu mengobati rasa letihku. Aku butuh itu. Ouh! Biarkan itu terus menjadi khayalan belaka.

Mungkin ini terasa konyol. Masih banyak wanita yang meneriaki namaku di luaran sana. Juga mungkin mencintaiku betulan. Tapi aku bisa apa?

Pilihanku jatuh pada Arin.

Sekali lagi crew memanggil. Aku masih mampu, pasti masih bisa. Hanya tiga lagu dan tugasku selesai. Yeah, aku hanya perlu melakukan itu.

Hanya tinggal gerakan melompat di lagu ‘Drop That’ maka selesailah.

Tepat setelah penampilan usai, langkahku sedikit gontai di backstage. Entah mengapa semua memburam. Termasuk wajah Arin yang berada di hadapanku. Dengan guratan khawatir di wajahnya. Hingga pada akhirnya semua gelap. Aku tidak tahu bagaimana keadaanku. Pada apa atau siapa aku bersangga.

Sebab terakhir kali, aku merasakan sebuah kenyamanan yang kuinginkan.

Perlahan, mataku terbuka.

Di mana ini? Semua serba putih. Apa mungkin aku ada di surga? Ayolah, aku hanya kelelahan. Sedikit mengerang saat mencoba duduk. Kepalaku berdenyut dan itu mengejutkan.

“Kau baik-baik saja?”

Suara halus itu mengalun di telingaku. Juga sepasang tangan yang menyentuh lembut bahu kiri serta lengan kananku.

Setuhan itu terlepas, yang kurasakan adalah suara gesekan bantal di belakang tubuhku. Tidak butuh waktu lama, tubuhku bersandar di atas tumpukan bantal.

Tuhan, kalau benar ini surga, terima kasih memberiku malaikat. Meski eingatku dosa yang kubuat terlalu banyak untuk melihat pemandangan ini.

Arin duduk di sampingku. Dengan senyum tipis yang memompa cepat jantungku.

Aku tidak mati kan? Aku di surga?

“Sudah lebih baik?”

Mataku terbuka lebih lebar. Mengangguk semampuku. Entah mungkin wajahku terlalu dungu untuk ditatapnya sekarang. Gadis itu tersenyum dan mengangguk halus.

Sedangkan aku? Aku masih tidak mengerti apa yang terjadi.

Tepat selesai penampilanku, di backstage, aku berhadapan dengannya. Melihatnya yang semakin mengabur. Lalu,,

Aku terjatuh di bahunya. Menyandarkan kepalaku pada bahunya, dan memeluknya. Kurasa semua panik saat itu. Termasuk dirinya yang bertubuh jauh lebih kecil dariku. Terbayang bagaimana beratnya tubuhku.

“Maaf merepotkan dan terima kasih”

Dia terkekeh. Menyiksa jantungku untuk memacu lebih cepat, menimbulkan rasa sesak yang menyenangkan dan sesuatu yang menggelitik.

“Senang bisa membantu”

Sekali lagi dia tersenyu, lembut dan ringan. Seakan bulu angsa menyentuh hatiku, dan aku ikut tersenyum halus. Mencermati setiap detil wajahnya serta menikmati detik waktu yang mengisi hampanya ruangan.

Aku melirik jam dinding. Penghargaan masih berlangsung. Dan sayup-sayup aku mendengar sekarang saatnya penerimaan penghargaan grup wanita terfavorite, juga kudengar nama pemenang penghargaan.

Senyum Arin mengembang ketika mendengar grupnya menang. Lalu dia melirikku yang menatapnya heran.

“Kau tidak ikut menerima penyerahan award?”

“Grup kami ada enam orang, kurasa lima orang sudah lebih dari cukup untuk mewakilkan” Gadis itu tersenyum simpul. Betapa merepotkannya aku
Ini penghargaan bergengsinya dan aku merusak momen berharga itu. Ya Tuhan.

“Maaf aku-“

“Aku senang berada di sini denganmu, daripada berdiri di tengah keramaian” Dan mataku terbuka lebih lebar.

Dia senang berduaan denganku.

Senyum itu terpahat indah di wajahnya. Lelahku sirnah sudah. Terbayar dengan keindahan dunia. Cintaku.

To Be Continued

 

Hai hai hai!

Long time no see!! Arin lupa kapan terakhir update sebenernya kkk. Maaf banget Arin baru post ff baru. Kemarin ada banyak tugas dan ada ujian.

Nah, kali ini Arin bikin secara keseluruhan Chan’s POV. Menurut kalian gimana intronya? Lanjut/delete?

Don’t forget to comment gaizz

4 pemikiran pada “CheonSa GaTeon Neo

  1. Hmm….
    Intro ya?
    Bakal chaptered dan panjang dong ya?
    Entah kenapa kalo pov nya dari sisi laki-laki jadi urang Greget gimana gitu….
    Lagi….
    Pengen banget sebenernya baca Chanyeol bukan seorang Idol. ..
    Agak traumatic gimana gitu sama hubungan antar Idol. .. hihihi
    Maaf… ini cuman opini ku saja Arin-ssi. … 😊😊
    Just forget ’bout me… then go on with ur story…. 😉😉
    Fighting! !!!!!

    Suka

  2. Amaia

    Lagi kangen baca ff nya yeoli eh ketemu ini…. Ijin baca ya… Keep writing… Seneng bacanya alurnya juga ga begitu rumit. Jadi ngalir gt ajh

    Suka

Tinggalkan Balasan ke tari Batalkan balasan